Saturday, 25 June 2011

Larutan untuk Suplai Makanan secara Parenteral

TPN

=total parenteral nutrition

tujuan pemberian TPN : sumber nutrisi yang harus dicukupi, sesuai diet normal. selain itu merupakan individually tailored.

indikasi TPN : preoperative, komplikasi postoperative, short bowel syndrome, GI disease, major trauma

komplikasi postoperative meliputi sepsis ( radang pada seluruh tubuh dikarenakan infeksi), fistulae (adanya jalan yang abnormal yang dibentuk di suatu organ), ileus atau GI statis.

short bowel syndrome : postinfarction of bowel, trauma. bowel artinya tidak bisanya diserap nutrisi, diakibatkan peradangan di bagian usus yang parah.

GI disease : crohn's disease ( infeksi usus menahun), ulcerative collitis (peradangan di usus sehingga mengganggu pencernaan), pankreatitis, radiation enteritis (peradangan di ujung usus), malabsorption cancer.

major trauma : burns, accidents, ICU patients, ARF (acute renal failure).

KI TPN : fungsi GIT yang normal, untuk kemajuan status nutrisi preoperative jangka pendek (malnutrisi jangka pendek), BB tutun 10% tapi singkat, penyakit AIDS.

kelemahan TPN : mahal, kompleks ; life-threatening complications; penggunaannya dibatasi pada situasi dimana GIT tidak berfungsi atau inaccesible, misal pada pasien gagal ginjal akut maupun kronis; umum diberikan di rumah sakit; bisa juga untuk rawat jalan di rumah.

7 komponen TPN : air, protein, karbohidrat, lemak, elektrolit, trace elements, vitamin.

kebutuhan dasar air dipengaruhi beberapa faktor:

  1. demam, setiap kenaikan 1 derajat celcius dari temperatur normal,  diperlukan air ekstra 10-15% dari biasanya. 
  2. anabolisme meningkat
  3. temperatur lingkungan yang tinggi
  4. kelembaban
  5. abnormal losses from GIT
  6. abnormal losses from skin
  7. terapi obat 
  8. cardiac failure, renal failure
protein : dengan larutan infusi asam amino esensial, sorbitol, vitamin, tambahan elektrolit. larutan diatur pada ph 6, dilakukan pada suhu 120 derajat celcius sehingga pembuatannya dilakukan dengan penjenuhan gas netral.

kebutuhan nitrogen : (g/kg/24 h)
basal = 0,15 
catabolic = 0,2
hypercatabolic = 0,3


kebutuhan nitrogen dihitung secara individu berdasarkan ekskresi nitrogen di urin, feses, dan abnormal losses.