Tuesday, 14 June 2011

Kuliah_Hubungan Kecepatan Disolusi dan Absorpsi Obat

Disolusi

  • merupakan proses dimana suatu bahan kimia atau obat menjadi terlarut dalam suatu pelarut.
  • dalam sistem biologik pelarutan obat dalam media aqueous merupakan suatu bagian penting sebelum kondisi absorpsi.
kinetika disolusi dapat dipengaruhi ::
  1. sifat fisikokimia obat
  2. formulasi
  3. pelarutan obat di dalam tubuh
secara in vitro faktor lain yang mempengaruhi adalah ::
  1. suhu dan sifat media
  2. kecepatan pengadukan
  3. bentuk dan volume wadah
  4. rancangan alat
  • uji kecepatan disolusi menjadi bagian dalam prosedur kontrol kualitas standar suatu produk obat.
  • ada bermacam-macam uji kecepatan disolusi antara lain rotaring basket method, paddle method.
syarat uji disolusi untuk pengujian suatu produk obat ::
  1. dipilih metode yang tepat, sehingga teruji korelasinya dengan kecepatan absorpsinya.
  2. setelah terbukti adanya korelasi maka akan dapat digunakan sebagai metode baku untuk prosedur pengendalian kualitas baku produk obat seperti yang telah terrcantum dalam literatur resmi seperti USP XX/ NF XX.
dalam USP XX/ NF XX disebutkan untuk uji kecepatan fenitoin natrium kapsuul ::
  1. untuk bentuk extended : setelah 30 menit yyang melarut tidak melebihi dari 35%. setelah 60 menit yang melarut antara 30-70% setelah 120 menit yang melarut tidak kurang dari 85%.
  2. untuk bentuk cepat : dalam waktu 30 menit yang melarut tidak kurang dari 85%.

Kecepatan Disolusi Vs Kecepatan Absorpsi 
  • jika kecepatan disolusi merupakan rate limiting step maka kecepatan disolusi yang lebih cepat menyebabkan kecepatan obat yang mencapai plasma juga lebih cepat.
  • waktu absorpsi dapat digunakan untuk menentukan korelasi antara data  disolusi dan data absorpsi.
  • dalam korelasi In Vivo-In Vitro, kecepatan absorpsi diketahui dari absorpsi paling lambat yaitu dari penelitian waktu absorpsi. 
  • waktu absorpsi menunjukkan waktu sejumlah obat yang kontan diabsorpsi. :
Contoh
dalam studi yang melibatkan 3 produk obat aspirin lepas lambat, waktu disolusi untuk preparasi berkorelasi secara linier dengan waktu absorpsi. dari studi ini disimpulkan bbahwa obat diabsorpsi cepat dan sangat tergantung dari kecepatan disolusi sebelum terjadinya absorpsi.

% Obat Terdisolusi Vs % Obat Terabsorpsi
  • jika obat diabsorpsi komplit setelah disolusi maka korelasi linier dapat dicapai dengan membandingkan % obat terabsorpsi dan % obat terdisolusi.
  • dalam pemiilihan metode disolusi, hal yang harus dipertimbangkan yaitu medium disolusi yang tepat dan menggunakan kecepatan stirer yang benar, sehingga disolusi in vivo dapat diperkirakan. 
  • jika obat diabsorpsi lambat dimana absorpsi sebagai rate limiting step perbedaan kecepatan disolusi mungkin tidak diperhatikan.
  • dalam kasus ini obat diabsorpsi sangat lambat dan tidak tergantung kecepatan disolusinya.
Kegagalan Korelasi Disolusi In Vitro dan Absorpsi In vivo
  • meskipun banyak obat dipublikasikan adanya korelasi antara disolusi dan absorpsi, tetapi ada juga yang korelasinya jelek.
  • tidak adanya korelasi antara bioavailabilitas dan absorpsi mungkin disebabkan oleh kompleksitas absorpsi obat dan kelemahan desain disolusi.

No comments:

Post a Comment