Thursday, 16 June 2011

Fitokimia_Ekstraksi Polisakarida

Cara yang Dianjurkan 


Langkah Kerja Ekstraksi Umum

pemisahan polisakarida dari daun atau jaringan tumbuhan lain memerlukan suatu rangkaian ekstraksi yang secara terpisah menghilangkan senyawa berbobot molekul rendah dan polisakarida yang larut air. setelah ekstraksi berulang, sisa akan terdiri atas selulosa yang kira0kira murni. berbagai langkah kerja yang paling umum dipakai adalah sebagai berikut: 
  • kandungan berbobot molekul rendah dengan mudah dihilangkan dengan ekstraksi-habis memakai etanol mendidih. bila jaringan kaya akan lipid (misalnya biji), lebih baik menghilangkannya dengan ekstraksi menggunakan aseton yang dilanjutkan dengan eter-benzena (1 : 1). polisakarida netral dan larut dalam air sekarang diekstraksi memakai laritan NaCl 1% atau air mendidih. polisakarida tersebut didapatkan kembali dari larutan dengan menuangkan ekstrak itu ke dalam beberapa volume alkohol, dan terjadi pengendapan.
  • pektin diperoleh dari sisa tersebut di atas dengan ekstraksi memakai amonium oksalat 0,5% dan selanjutnya diendapkan dari larutan setelah pengasaman dan penuangan ke dalam alkohol. pada tahap ini lignin dihilangkan dengan ekstraksi memakai natrium klorit 1% PADA 70°C selama satu jam. bila jaringan kaya akan lignin, langkah kerja ekstraksi harus diulang beberapa kali. cara lain mengawaliligninkan dapat dilakukan dengan ekstraksi memakai kloramin-T (natrium p-toluena-sulfonkloramida) dan etanolamina. ekstrak ini dibuang dan sisa dicuci, kemudian dikeringkan.
  • kini hemiselulosa dihilangkan dengan mengekstraksi sisa dengan NaOH 7-12% dalam suasana gas nitrogen pada suhu kamar selama 24 jam. untuk memisahkan hemiselulosa secara sempurna, langkah kerja ekstraksi hendaknya diulang juga sekurang-kurangnya dua kali. hemiselulosa didapatkan kembali dengan mengasamkan ekstrak basa dengan asam asetat dan mengendapkannya dengan etanol. bahan yang tersisa kemudian dicuci betul-betul dan dikeringkan; ini merupakan fraksi selulosa murni.
  • berbagai fraksi polisakarida yang diperoleh itu kemudian difraksinasi lebih lanjut dan dimurnikan dengan berbagai langkah. pemisahan polisakarida linier dan bercabang dalam sembarang fraksi sering kali diperlukan. hal ini dapat dilaksanakan dengan mereaksikannya dengan iodium seperti ditunjukkan di bawah. kromatografi pertukaran ion dan kromatografi Sephadex dapat juga diterapkan pada fraksinasi polisakarida. 
sumber : Harborne, J.B.1987.Metode Fitokimia. Edisi kedua. ITB. Bandung.

No comments:

Post a Comment