Sistematika Tumbuhhan
Asam Jawa Tamarindus indica L. | |||||||||
Nama umum
| Asam Jawa | ||||||||
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Fabaceae (suku polong-polongan) Genus: Tamarindus Spesies: Tamarindus indica L. Sumber: |
Morfologi
Pohon asam sering ditanam sebagai pohon pelindung di tepi jalan raya. Di pedesaan, asam ditanam sebagai pohon buah. Asalnya dari Afrika Tropis kemudian menyebar ke India, dan sekarang banyak ditanam di daerah tropis lainnya. Pohon ini terdapat di dataran rendah pada daerah yang musim kemaraunya jelas sampai kering. Pohon tinggi 15–25 m, bercabang banyak, dan berkayu keras. Daun majemuk menyirip genap, panjang 5–13 cm, terdapat 10–15 pasang anak daun yang duduknya berhadapan dan bertangkai sangat pendek, hampir duduk. Helaian anak daun bentuknya bulat panjang, ujung dan pangkal membulat, bagian tepi rata. Kedua permukaan daun halus dan licin, berwarna hijau dengan warna sisi bawah lebih muda,
panjang 1–2,5 cm, lebar 0,5–1 cm. Bunga dalam karangan berbentuk tandan yang panjangnya 2–16 cm, terdiri atas 6–30 kuntum bunga yang letaknya hampir duduk, berwarna kuning berurat merah, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Buah polong, bertangkai, bulat panjang pipih, panjang 3,5–20 cm, lebar 2,5–4 cm, bagian ujung melancip, di antara biji kerap menyempit, kulit dinding luar rapuh, dan berwarna cokelat muda. Daging buah berwarna kuning sampai cokelat kekuningan dan rasanya asam. Biji 1–12 cm, warnanya cokelat mengkilap. Pohon asam berbuah sepanjang tahun. Daun asam jawa muda disebut sinom. Berasa asam dan dapat digunakan sebagai penyedap masakan. Perbanyakan dengan biji dan secara vegetatif (Dalimartha, 2006).
Kandungan Kimia
Daging buah, daun dan batang Tamarindus indica L. mengandung saponin, flavonoid dan tanin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1994).
Bagian yang Digunakan
Buah tanpa biji, daun, bunga, kulit kayu, dan biji. Buah dipetik setelah masak
untuk digunakan segar atau setelah dikeringkan (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1994).
Penggunaan
Daun asam jawa digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional karena mempunyai beberapa khasiat. Rasa buah asam, manis, bersifat sejuk, astringen. Daging buah asam berkhasiat pencahar (laksan), penyejuk, pereda demam (antipiretik), antiseptik, abortivum, dan meningkatkan nafsu makan. Daun berkhasiat penurun panas (antipiretik), pereda nyeri (analgesik) dan antiseptik (Dalimartha,
2006), antimikroba (Doughari, 2006)
Sumber :
- Doughari JH. 2006. Antimicrobial activity of Tamarindus indica Linn. Tropical J Pharmaceu Res 5(2):597-603.
- Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, edisi kedua, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
- Dalimartha, S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I, Trubus Agriwidya, Jakarta.
Kandungan Kimia
- Daging buah : asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat, pektin, dan gula invert.
- Daun : flavonoid, sitexin, isovitexin, orientin, 1-malic acid.
- Kulit kayu : Tanin
Efek Farmakologi
- Asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat : memperlancar BAB, melancarkan peredaran darah, mendinginkan.
- Pektin : menurunkan kolesterol melalui mekanisme pengikatan kolesterol dan asam empedu kemudian mendorong dan mengeluarkannya dari saluran pencernaan.
- Flavonoid : memperlancar BAB, penghilang rasa sakit, antiradang, dan membantu pengeluaran keringat.
- Tanin : antiseptik.
- Pro vitamin A : merupakan antioksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan, dan dapat juga mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi. dan jika tubuh perlu vitamin A, maka pro vitamin A/beta karoten di hati akan diubah menjadi vitamin A.
- Vitamin C : dibutuhkan untuk pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi enzimatik, pemicu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, pemicu sistem kekebalan tubuh.
- Vitamin C : untuk antioksidan, membantu mencegah berbagai macam jenis kanker: kanker paru, kolon, kandung kemih, pankreas, payudara, juga mengurangi radikal bebas pemicu kanker.
- Vitamin C : dapat mengurangi resiko katarak, memperkuat dinding kapiler darah, mengurangi resiko penyakit jantung, menghambat penuaan, memperbaharui sel darah putih.
- Vitamin C : sangat sensual untuk membentuk sperma, kekurangan vitamin C pada pria dapat menghambat dalam memperoleh keturunan, perbaikan membutuhkan waktu satu bulan dengan meningkatkan vitamin C sebanyak 500 mg, kualitas dan kuantitas sperma serta aktivitasnya dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi vitamin C.
- Vitamin C : dapat mengurangi resiko pada perokok pasif. resiko perokok pasif adalah kerusakan sel yang biasa menyebabkan kanker atau penyakit pernafasan lain.
- Kalsium : mengisi kepadatan tulang, membantu pembekuan darah, transmisi saraf, stabilitas asam-basa (pH) darah, dan mempertahankan keseimbangan air.
- Kalium/potassium : memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa di dalam tubuh, juga berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintetis glikogen, dan protein.
Kegunaan :
- Daun :
- batuk
- bisul
- cacingan
- demam
- eksim, koreng, luka
- rematik
- sakit kuning
- sariawan
- susah tidur
- Daging Buah
- abortivum
- cacingan
- demam
- disentri
- muntah
- menurunkan berat badan
- nafsu makan
- radang payudara
- sariawan
- sembelit
- Kulit Kayu : kolik, sariawan
Dosis Pemakaian Umum :
Dalam : 15-30 gram rebus buah matang tanpa biji
Luar : daun biji, atau buah asam, rebus gunakan hasil rebusan untuk membasuh luka. atau daun yang muda giling halus atau dijadikan bubuk borehkan pada tempat yang sakit; borok, sakit pinggang, dan linu persendian.
Catatan :
- wanita hamil dilarang makan daging buah asam yang sudah tua.
- membuat madu asam : jemur asam kawak (daging buah asam yang ditanak atau dapat disimpan lama) secukupnya dalam wadah/bejana tertutup, sampai keluar cairan kental warna coklat kehitaman, madu asam ini bisa untuk mengobati sariawan.
Penelitian :
- T. Chairun Filhayani, 1991, jurusan Farmasi FMIPA USU: melakukan penelitian efek antipiretik infus daun asam pada burung merpati. hasilnya ternyata infus daun asam 10% dengan dosis 12 ml/kg BB mempunyai efek antipiretik.
- Liony Julietta Rosmanadewi, 1993. Fakultas Farmasi UGM, Pembimbing Dr. Sujiwo P.,Apt. dan dr. Ngatijan, M.Sc Melakukan penelitian pengaruh infus daun asam terhadap kadar kolesterol. hasilnya ternyata infus daun asam dapat mencegah kenaikan kadar kolesterol secara bermakna.
Sumber : Abu Muhammad Faris al-Qiyanji. 2010. Kembali ke Alam : Khasiat dan manfaat Tanaman Berkhasiat Obat. Cetakan Pertama. Jilid 1. Pustaka Lugu Alami. Bekasi