Sunday, 5 June 2011

Back To the Nature_Asam Jawa

Sistematika Tumbuhhan

Asam Jawa
Tamarindus indica L.
Nama umum
Indonesia:Asam jawa, asem (Jawa, Sunda), celagi (Bali), bak mee (Aceh)
Inggris:Tamarind
Pilipina:Sampalok
Cina:luo wang zi, suan jiao
Tamarindus indica
Asam Jawa

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Fabales
                             Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
                                 Genus: Tamarindus
                                     Spesies: Tamarindus indica L.

Sumber: 
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1229



Morfologi
Pohon asam sering ditanam sebagai pohon pelindung di tepi jalan raya. Di pedesaan, asam ditanam sebagai pohon buah. Asalnya dari Afrika Tropis kemudian menyebar ke India, dan sekarang banyak ditanam di daerah tropis lainnya. Pohon ini  terdapat di dataran rendah pada daerah yang musim kemaraunya jelas sampai kering.  Pohon tinggi 15–25 m, bercabang banyak, dan berkayu keras. Daun majemuk  menyirip genap, panjang 5–13 cm, terdapat 10–15 pasang anak daun yang duduknya  berhadapan dan bertangkai sangat pendek, hampir duduk. Helaian anak daun  bentuknya bulat panjang, ujung dan pangkal membulat, bagian tepi rata. Kedua permukaan daun halus dan licin, berwarna hijau dengan warna sisi bawah lebih muda, 
panjang 1–2,5 cm, lebar 0,5–1 cm. Bunga dalam karangan berbentuk tandan yang panjangnya 2–16 cm, terdiri atas  6–30 kuntum bunga yang letaknya hampir duduk, berwarna kuning berurat merah,  keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Buah polong, bertangkai, bulat  panjang pipih, panjang 3,5–20 cm, lebar 2,5–4 cm, bagian ujung melancip, di antara  biji kerap menyempit, kulit dinding luar rapuh, dan berwarna cokelat muda. Daging buah berwarna kuning sampai cokelat kekuningan dan rasanya asam. Biji 1–12 cm,  warnanya cokelat mengkilap. Pohon asam berbuah sepanjang tahun. Daun asam jawa  muda disebut sinom. Berasa asam dan dapat digunakan sebagai penyedap masakan. Perbanyakan dengan biji dan secara vegetatif (Dalimartha, 2006).





Kandungan Kimia
Daging buah, daun dan batang  Tamarindus  indica L. mengandung saponin, flavonoid dan tanin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1994).


Bagian yang Digunakan
Buah tanpa biji, daun, bunga, kulit kayu, dan biji. Buah dipetik setelah masak 
untuk digunakan segar atau setelah dikeringkan (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1994).


Penggunaan
Daun asam jawa digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional karena  mempunyai beberapa khasiat.  Rasa buah asam, manis, bersifat sejuk, astringen.  Daging buah asam berkhasiat pencahar (laksan), penyejuk, pereda demam  (antipiretik), antiseptik, abortivum, dan meningkatkan nafsu makan. Daun berkhasiat  penurun panas (antipiretik), pereda nyeri (analgesik) dan antiseptik (Dalimartha, 
2006), antimikroba (Doughari, 2006)


Sumber : 

  • Doughari JH. 2006. Antimicrobial activity of Tamarindus indica Linn.  Tropical J Pharmaceu  Res  5(2):597-603. 
  • Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, edisi kedua, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
  • Dalimartha, S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I, Trubus Agriwidya, Jakarta.




Kandungan Kimia 

  • Daging buah : asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat, pektin, dan gula invert.
  • Daun : flavonoid, sitexin, isovitexin, orientin, 1-malic acid.
  • Kulit kayu : Tanin

Efek Farmakologi
  • Asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat : memperlancar BAB, melancarkan peredaran darah, mendinginkan.
  • Pektin : menurunkan kolesterol melalui mekanisme pengikatan kolesterol dan asam empedu kemudian mendorong dan mengeluarkannya dari saluran pencernaan.
  • Flavonoid : memperlancar BAB, penghilang rasa sakit, antiradang, dan membantu pengeluaran keringat.
  • Tanin : antiseptik.
  • Pro vitamin A : merupakan antioksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan, dan dapat juga mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi. dan jika tubuh perlu vitamin A, maka pro vitamin A/beta karoten di hati akan diubah menjadi vitamin A.
  • Vitamin C : dibutuhkan untuk pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi enzimatik, pemicu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, pemicu sistem kekebalan tubuh.
  • Vitamin C : untuk antioksidan, membantu mencegah berbagai macam jenis kanker: kanker paru, kolon, kandung kemih, pankreas, payudara, juga mengurangi radikal bebas pemicu kanker.
  • Vitamin C : dapat mengurangi resiko katarak, memperkuat dinding kapiler darah, mengurangi resiko penyakit jantung, menghambat penuaan, memperbaharui sel darah putih.
  • Vitamin C : sangat sensual untuk membentuk sperma, kekurangan vitamin C pada pria dapat menghambat dalam memperoleh keturunan, perbaikan membutuhkan waktu satu bulan dengan meningkatkan vitamin C sebanyak 500 mg, kualitas dan kuantitas sperma serta aktivitasnya dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi vitamin C.
  • Vitamin C : dapat mengurangi resiko pada perokok pasif. resiko perokok pasif adalah kerusakan sel yang biasa menyebabkan kanker atau penyakit pernafasan lain.
  • Kalsium : mengisi kepadatan tulang, membantu pembekuan darah, transmisi saraf, stabilitas asam-basa (pH) darah, dan mempertahankan keseimbangan air.
  • Kalium/potassium : memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa di dalam tubuh, juga berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintetis glikogen, dan protein.
Kegunaan :
  • Daun :
  1. batuk
  2. bisul
  3. cacingan
  4. demam
  5. eksim, koreng, luka
  6. rematik
  7. sakit kuning
  8. sariawan
  9. susah tidur
  • Daging Buah
  1. abortivum
  2. cacingan
  3. demam
  4. disentri
  5. muntah
  6. menurunkan berat badan
  7. nafsu makan
  8. radang payudara
  9. sariawan
  10. sembelit
  • Kulit Kayu : kolik, sariawan
Dosis Pemakaian Umum :
Dalam : 15-30 gram rebus buah matang tanpa biji
Luar : daun biji, atau buah asam, rebus gunakan hasil rebusan untuk membasuh luka. atau daun yang muda giling halus atau dijadikan bubuk borehkan pada tempat yang sakit; borok, sakit pinggang, dan linu persendian.

Catatan :
  • wanita hamil dilarang makan daging buah asam yang sudah tua.
  • membuat madu asam : jemur asam kawak (daging buah asam yang ditanak atau dapat disimpan lama) secukupnya dalam wadah/bejana tertutup, sampai keluar cairan kental warna coklat kehitaman, madu asam ini bisa untuk mengobati sariawan.

Penelitian :
  • T. Chairun Filhayani, 1991, jurusan Farmasi FMIPA USU: melakukan penelitian efek antipiretik infus  daun asam pada burung merpati. hasilnya ternyata infus daun asam 10% dengan dosis 12 ml/kg BB mempunyai efek antipiretik.
  • Liony Julietta Rosmanadewi, 1993. Fakultas Farmasi UGM, Pembimbing Dr. Sujiwo P.,Apt. dan dr. Ngatijan, M.Sc Melakukan penelitian pengaruh infus daun asam terhadap kadar kolesterol. hasilnya ternyata infus daun asam dapat mencegah kenaikan kadar kolesterol secara bermakna.
Sumber : Abu Muhammad Faris al-Qiyanji. 2010. Kembali  ke Alam : Khasiat dan manfaat Tanaman Berkhasiat Obat. Cetakan Pertama. Jilid 1. Pustaka Lugu Alami. Bekasi




Back To the Nature_Adas



Sistematika Tumbuhan
Adas Manis
Anethum graveolens L.
Nama umum
Indonesia:Adas manis, adas china, adas sowa
Inggris:Dill, indian dill
Vietnam:Thia la
Thailand:Thiam khao pluak
Cina:Chou qian hu, ou zhou shi luo, shi luo
Jepang:Inondo
Anethum graveolens
Adas Manis

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Apiales
                             Famili: Apiaceae
                                 Genus: Anethum
                                     Spesies: Anethum graveolens L.

Sumber : 
http://www.plantamor.com/index.php?plant=104



Uraian Tumbuhan
Di Indonesia, Adas telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat. Tumbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya, tumbuhan ini banyak pula ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. 
Terna berumur panjang, tinggi 50 cm-2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3-5 batang. batang jau kebiru-biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6- 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5-10 cm, panjang gagang bunga 2-5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk,  panjang 6-10 mm, lebar 3-4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda, tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya mirip kanfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan hasil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.



Sifat dan Khasiat
Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Berkhasiat menghilangkan dingin, melancarkan peredaran darah, penghilang nyeri (analgesik), menyehatkan lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh dahak, peluruh kentut (karminatif), dan merangsang produksi ASI (laktagoga). Daun berbau aromatik dan berkhasiat sebagai stimulan, peluruh kencing (diuretik), laktagoga, stomakik, dan menerangkan penglihatan. Herba berkhasiat sebagai anti-emetik. Akar sebagai pencahar dan diuretik. Sedangkan minyak dari buah (minyak adas, fennel oil) berkhasiat sebagai stimulan, karminatif, antibakteri, dan antelmintik.

Kandungan Kimia
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1-6 persen, mengandung 50-60 persen anetol, lebih kurang 20 persen fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12 persen minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).


Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). Menghilangkan dingin dan dahak. Minyak adas yang menagndung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, ditemukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkankhasiat ini.

Contoh Pemakaian
Batuk
Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan ½ cangkir air mendidik. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh. Daun saga ¼ genggam, bunga kembang sepatu 2 kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok the, pulosari 1 jari, rimpang jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

Sesak napas
Minyak adas sebanyak 10 tetes, diseduh dengan 1 sendok makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, sampai sembuh. Adas ½ sendok teh, pulosari ¼ jari, rimpang kencur 2 jari, rimpang temulawak 1 jari, jintan hitam ¼ sendok the, daun poncosudo (Jasminum pubescens) ¼ genggam, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 ½ gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing ¾ gelas.

Sariawan
Adas ¾ sendok teh, ketumbar ¾ sendok the, daun iler 1/5 genggam, daun saga ¼ genggam, pegagan ¼ genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari ¾ jari, rimpang lempuyang wangi ½ jari, rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 ½ gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup ¾ gelas.

Haid tidak teratur
Daun dan bunga srigading masing-masing 1/5 genggam, jinten hitam ¾ sendok the, adas ½ sendok the, pulosari ½ jari, bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbusdengan 3 gelas air bersih sampai sersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, minum 3 kali sehari, masing-masing ¾ gelas.

Keracunan tumbuhan obat atau jamur
Serbuk buah adas sebanyak 5 g, diseduh dengan ½ cangkir arak. Minum selagi hangat.

Batu empedu
Serbuh buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air panas. Minum setelah dingin, lakukan setiap hari.

Catatan 
Pengobatan hernia tetap dengan cara operasi, yaitu menutup lubang saluran yang ada. Adas hanya menaikkan sementara usus yang turun ke lipat paha. Hindari penggunaan adas dalam dosis besar. Pemakaian buah adas kadang menyebabkan sering kentut dan bersendawa. Buah adas efektif untuk pengusir serangga (insect repellent).

Sumber :
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, dr Setiawan Dalimartha, Trubus Agriwidya, Anggota
Ikapi, Jakarta, 1999.






Kegunaaan
Buah : Asi sedikit; batuk berdahak, asma; orchidoptosis; gangguan haid: nyeri haid dan haid tidak teratur; insomnia; keracunan tumbuhan; obat atau jamur; melancarkan haid; melancarkan peredaran darah; memperlambat menopouse; menambah nafsu makan; mengobati gangguan lambung; mengurangi rasa sakit akibat batu dan menghancurkannya; pembengkakan saluran sperma (epididimis); penimbunan cairan di dalam hirokel testis; putih telur dalam kencing (proteinuria); rematik gout; sakit perut (mules), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare; sakit kuning, kurang nafsu makan; dan usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis).
Daun : Batuk; meningkatkan penglihatan; peluruh kencing; perut kembung, kolik; rasa haus.
Dosis yang dianjurkan secara umum:
Pemakaian dalam : Buah adas sebanyak 3-9 gram direbus, minum, atau buah adas digiling halus seduh dengan air mendidih minum selagi hangat. atau dau dimakan sebagai sayuran atau direbus lalu airnya di minum.
Pemakaian luar : Buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga, dan luka. atau minyak adas dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.

Catatan : Hindari penggunaan adas dalam dosis besar. pemakaian adas menyebabkan sering kentut dan bersendawa.

Hasil penelitian : 

  • Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomicin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.
  • Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut.
  • Menghilangkan dingin dan dahak.
  • pada manusia dewasa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
  • ekstrak rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah, namun dengan cara lain tidak menunjukkan.
sumber : Abu Muhammad Faris al-Qiyanji. 2010. Kembali ke Alam: Khasiat Manfaat Tanaman Berkhasiat Obat. Cetakan Pertama. Jilid 1.Pustaka Lugu Alami.Bekasi.